equest72 Blog

Tuesday, September 26, 2006

Cara Terbaik Menghindari Penyakit Kanker dan Serangan Jantung

Sepupu saya, baru saja meninggal dunia. Usianya baru genap 26 tahun pada tanggal 18 Juli yang lalu. Penyebabnya: kanker paru-paru. Ayah saya meninggal pada usia 47 tahun, penyebab: kanker liver. Paman saya meninggal tahun lalu, penyebab: kanker tulang. Saudara yang lain juga meninggal tahun lalu, penyebab: serangan jantung (hanya satu kali terjadi, dan langsung meninggal).

Yang paling menyakitkan dari kematian sepupu saya itu adalah bahwa – pada saat ini – kematian yang disebabkan oleh kanker sebenarnya dapat disembuhkan, namun tentu saja membutuhkan biaya. Keluarga sepupu saya demikian tidak mampunya secara finansial, di mana sudah sangat banyak terlibat hutang, sehingga tidak lagi berani untuk meminjam uang untuk pengobatan anak itu. Kami baru mengetahui sakit-penyakitnya dua minggu yang lalu. Jadi, sejak kami besuk hingga meninggal jaraknya hanya dua minggu.

Radikal Bebas
Kanker dan serangan jantung, adalah dua penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak saat ini. Ini bukan penyakit menular, seperti flu burung, tetapi penyakit kronis. Diperlukan tahunan bahkan puluhan tahun sampai penyakit ini memiliki wujud seutuhnya di dalam diri kita. Dengan semakin tingginya teknologi dan pengetahuan, maka penyakit infeksi (seperti flu) sudah bisa ditekan, namun muncul penyakit lain, yaitu penyakit degeneratif / kronis. Bibit penyakit kronis sudah ada di dalam diri setiap manusia, yaitu Radikal Bebas. Radikal Bebas lah yang memastikan bahwa tidak ada manusia yang hidup selamanya. Radikal Bebas diproduksi oleh tubuh manusia, oleh alam sekitar (seperti ultra violet) dan yang lebih parah lagi adalah saat ini manusia itu sendiri yang memasukkan Radikal Bebas ke dalam dirinya, misal melalui asap rokok.

Adalah omong kosong, bisa hidup sehat sambil merokok. Titik. Sepupu saya, rajin merokok sejak masih smp, terus hingga kuliah dan baru berhenti pada saat divonis sakit tersebut. Ayah saya selalu merokok dan minum kopi pada sesaat setelah bangun pagi. Paman saya jagoan merokok, dan terserang kanker tulang. Namun ada juga orang yang merokok dan berumur panjang. Ayah dari sepupu saya itu, seorang perokok berat, dan masih hidup sampai sekarang. Tapi dengan harga yg mahal: mengalami penuaan yang cepat, seperti kulit keriput dan gigi coklat, namun masih hidup.Radikal Bebas yang lain adalah berasal dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Pada saat ini hampir tidak ada lagi makanan di Pasar Swalayan yang bukan makanan hasil proses (processed food). Coba sebutkan: susu, sereal, soft drink, sirup, roti, sosis, cracker, snack, kentang goreng bahkan sayur-mayur pun sudah merupakan hasil proses, tidak lagi alami. Setiap makanan yang kita konsumsi ini menambah jumlah Radikal Bebas ke dalam tubuh, kemudian Radikal Bebas ini akan merusak sel-sel tubuh dan menjadikan sel tubuh sebagai sel mutan. Selanjutnya, sel mutan ini akan tumbuh secara liar di dalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit degeneratif.

Apakah Radikal Bebas itu? Radikal Bebas adalah molekul yang kehilangan electron-nya, sehingga molekul tersebut tidak stabil. Untuk menstabilkannya, maka molekul tersebut berusaha menarik electron dari sel atau molekul tubuh. Proses ini lah oksidasi yang merusak sel. Radikal bebas ini tidak masuk ke dalam sel tubuh, tapi menempel dan berkarat seperti logam yang terkena air laut. Dalam Gambar 1, pada Tahap 1 dan Tahap 2, sel masih bisa dikembalikan ke sel normal, namun bila sudah memasuki Tahap 3, sel tidak bisa dikembalikan ke kondisi normal dan biasanya dilakukan amputasi. Bisa dibayangkan kalau itu adalah kanker tulang? Atau kanker otak? Bagaimana cara membuang sel kanker itu? Sudah tidak bisa lagi dilakukan amputasi. Biasanya dilakukan kemoterapi dan pengobatan menggunakan nutrisi dosis tinggi.
Hal yang sama sesungguhnya juga terjadi dengan penyakit dan serangan jantung. Tidak ada penyakit jantung yang terjadi secara tiba-tiba (akut) seperti demam berdarah… pasti merupakan akumulasi selama bertahun-tahun, hingga pada saat diketahui, stadium penyakitnya sudah tinggi (ayah saya baru tahu kalau dia mengidap kanker liver setelah batuk darah).

Dengan demikian, bagaimana cara pengobatan kanker dan serangan jantung yang terbaik? Caranya adalah dengan tidak terkena kanker dan serangan jantung. Sialan, kalau gini doang sih gua juga tau… Iya, memang itu caranya, tidak ada cara lain. General check up (kalau perlu dilakukan yang lengkap, termasuk pengecekan sel kanker), hidup yang sehat, berolah raga, makan secukupnya (makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan) dan olah raga yang teratur adalah kuncinya. Apa yang harus saya lakukan kalau saya divonis kanker atau serangan jantung? Serius lah dalam pengobatan dan tingkatkan nutrisi. Hanya itu yang bisa saya sarankan.

Anti Oksidan
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan Radikal Bebas, tetapi karena Radikal Bebas mampu memicu oksidasi di tingkal sel, sehingga sel mengalami mutasi itu lah yang menyebabkannya berbahaya. Untuk mengatasi Radikal Bebas, diperlukan nutrisi Anti Oksidan, yaitu: Vitamin A, C dan E. Vitamin-vitamin ini disebut sebagai molekul besar, sehingga Radikal Bebas dapat mengambil satu electron dari nya tanpa merusak vitamin-vitamin ini.Banyak lagi sesungguhnya nutrisi di luar vitamin ini yang jauh lebih kuat dalam fungsinya sebagai Anti Oksidan, seperti zat Phyto Chemical (contoh: Bio Flavonoid) yang sayangnya sangat kompleks untuk dijelaskan dalam satu-dua lembar artikel saja. Untuk itu, saya dorong para pembaca untuk mulai mencari dan membangun pengetahuannya sendiri tentang kanker, serangan jantung dan Anti Oksidan ini.

1 Comments:

Post a Comment

<< Home