equest72 Blog

Saturday, January 20, 2007

Fingerprints of the Gods

Saya barusan baca buku Fingerprints of the Gods, atas rekomendasi dari seorang kawan. Sebagai pelahap buku, ya saya embat juga. Saya seneng belajar sejarah, karena biasanya mengandung misteri yang hingga kini menjadi misteri.

Sebuah peta, dibuat pada jaman kerajaan Ottoman, oleh Piri Reis, salah seorang pemimpin dalam angkatan laut dalam kerajaan itu, telah ditentukan tahun pembuatannya yaitu 1513. Masalahnya adalah ini: Antartika digambarkan sebagai sebuah pulau tanpa es, sebuah pulau dengan daratan sepenuhnya. Padahal, penggambaran Antartika sebagai sebuah pulau tanpa es baru dibuat 300 tahun kemudian. Bahkan, peta yang dibuat oleh orang Rusia pada awal abad 19, tidak menggambarkan adanya Benua Antartika. Dari mana Piri Reis bisa menggambarkan adanya Benua Antartika tanpa es ini? Dijelaskan bahwa Piri Reis sesungguhnya membuat peta tersebut dengan cara mengambil dari sumber-sumber yang lebih kuno. Ini menjadi pertanyaan: siapa yang menggambar sumber-sumber yang lebih kuno itu?


Misteri lainnya adalah patung Sphinx yang berada di Giza, Mesir. Patung batu ini pada awalnya diperkirakan dibuat pada jaman Faraoh Khafre, dinasti ke-4 yang berkuasa di Mesir kuno pada saat itu. Tetapi, penelusuran sejarah yang mendalam menemukan fakta bahwa patung Sphinx sudah ada jauh sebelum orang Mesir kuno ada, bahkan sampai prehistorik, jaman di mana (kita menganggap) peradaban dan teknologi belum maju. Kita yang hidup di jaman modern ini sering suombong, menganggap kita sudah sangat advance, padahal klo disuruh mbangun Candi Borobudur tanpa semen juga engga bisa.... hehehe.

Jadi, kenapa dan apa tujuan adanya patung Sphinx? Graham Hancock menjawab dalam bukunya, bahwa berhubungan dengan rotasi rasi bintang yang ada, maka pada sekitar 10.450 SM, patung Sphinx secara garis lurus memandang langit yang menampilkan rasi Leo (sesuai dengan model singa dari patung Sphinx), lihat gambar.

Misteri lain yang diceritakan adalah: Piramida di Mexico, gambar-gambar di Nazca, Peru. Semuanya diceritakan dibuat bukan oleh penduduk Mexico atau pun Peru, tetapi berdasarkan cerita-cerita yang ada dibuat oleh 'pendatang', bukan alien, tetapi semi-gods. Bahkan, mengapa pendudukan Mexico oleh Bangsa Spanyol dapat berjalan dengan mulus, adalah karena para penduduk Mexico menyangka mereka adalah semi-gods yang diceritakan secara turun-temurun akan datang kembali ke Mexico.
Jadi jelas, bahwa pernah ada peradaban yang sangat maju pada jaman dahulu kala dan kemudian hilang. Gone with the wind. Nah, ini yang mungkin akan membedakan jaman ini, dimana dengan adanya Internet, sumber-sumber pengetahuan bisa didokumentasikan, sehingga 100 atau 1.000 tahun dari sekarang, tulisan-tulisan kolektif yang ada di Internet, seperti Wikipedia dan blog tetap bisa tersedia untuk generasi berikutnya.
Saya jadi terpikir untuk mulai mengumpulkan bahan2 untuk membuat tulisan tentang berbagai sejarah dan misteri di Indonesia yang sangat jarang ditulis oleh orang Indonesia sendiri!

Untuk selanjutnya, saya ingin cari buku-buku Graham Hancock yang lainnya.
;-)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home