Berita buruk tentang bursa saham
Setelah setahun penuh di tahun 2006 dimana saya tidak pernah sekali pun melakukan pengumpulan data atas berita-berita buruk di bursa saham, tampaknya di tahun 2007 ini akan saya mulai lagi.
Salah satu alasan mengapa saya tidak melakukan pengumpulan berita buruk tentang saham adalah ini: karena saya yakin sekali bahwa bursa saham memiliki resilency... kemampuan untuk kembali ke nilai wajar-nya. Ingat apa temuan Professor Jeremy J. Siegel? Dalam kurun waktu 200 tahun di Amerika, 1801-2001 dimana ada Perang Saudara, Perang Dunia 1, Perang Dunia 2, Viet Nam war, krisis minyak dan lain-lain .... bursa saham kembali ke nilai wajarnya (dan selalu naik).
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat posting saya yang sebelumnya: Investasi di saham.
Ini berita buruk yang saya kumpulkan pada tahun 2005:
Berita Buruk Bursa Saham
Tahun 2005 adalah tahun yang dahsyat, karena begitu banyaknya berita buruk tentang bursa saham. Apa yang terjadi? Indeks terus naik dari 1.000-an pada awal 2005 menjadi 2.200 sekarang.
Ini berita buruk yang baru-baru terjadi:
2 Agustus 2007: Bursa Saham Global Bergejolak (Kompas).
2 Agustus 2007: Pasar Saham Kembali Guncang (Bisnis Indonesia).
7 Agustus 2007: Bursa Regional Kembali Rontok (Koran Tempo).
Saya adalah pengikut Siegel, Buffett dan O'Shaughnessy yang fanatik. Apa yang saya lakukan pada saat ini? Tetap hold saham-saham saya. Malah pada tanggal 2 Agustus kemarin, karena saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di subprime mortgage di sono... saya malah beli saham. Hehehehe...
Kata Buffett: The stock market is here to serve you, not to instruct you.
Happy investing!
Salah satu alasan mengapa saya tidak melakukan pengumpulan berita buruk tentang saham adalah ini: karena saya yakin sekali bahwa bursa saham memiliki resilency... kemampuan untuk kembali ke nilai wajar-nya. Ingat apa temuan Professor Jeremy J. Siegel? Dalam kurun waktu 200 tahun di Amerika, 1801-2001 dimana ada Perang Saudara, Perang Dunia 1, Perang Dunia 2, Viet Nam war, krisis minyak dan lain-lain .... bursa saham kembali ke nilai wajarnya (dan selalu naik).
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat posting saya yang sebelumnya: Investasi di saham.
Ini berita buruk yang saya kumpulkan pada tahun 2005:
Berita Buruk Bursa Saham
Tanggal | Headline | |
---|---|---|
3 Des 2004 | IHSG 1.000 Gagal Bertahan | |
10 Jan 2005 | ... menjatuhkan IHSG ke level 750 di akhir tahun 2005 | |
19 April 2005 | IHSG dan Rupiah Turun Tajam | |
12 Juni 2005 | Redemption Reksa Dana Tak Terbendung | |
27 Juni 2005 | Bursa Saham Masih Labil | |
6 Juli 2005 | Depresiasi Rupiah Koreksi Indeks Saham BEJ | |
19 Agust 2005 | Indeks BEJ Terus Tertekan | |
30 Agust 2005 2005 | Kurs Rupiah dan Saham Jatuh |
Tahun 2005 adalah tahun yang dahsyat, karena begitu banyaknya berita buruk tentang bursa saham. Apa yang terjadi? Indeks terus naik dari 1.000-an pada awal 2005 menjadi 2.200 sekarang.
Ini berita buruk yang baru-baru terjadi:
2 Agustus 2007: Bursa Saham Global Bergejolak (Kompas).
2 Agustus 2007: Pasar Saham Kembali Guncang (Bisnis Indonesia).
7 Agustus 2007: Bursa Regional Kembali Rontok (Koran Tempo).
Saya adalah pengikut Siegel, Buffett dan O'Shaughnessy yang fanatik. Apa yang saya lakukan pada saat ini? Tetap hold saham-saham saya. Malah pada tanggal 2 Agustus kemarin, karena saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di subprime mortgage di sono... saya malah beli saham. Hehehehe...
Kata Buffett: The stock market is here to serve you, not to instruct you.
Happy investing!
1 Comments:
Kata Buffett: "Be greedy when everyone is fearful; be fearful when everyone is greedy".
Salam kenal.
[TH].
By Anonymous, at 1:53 PM
Post a Comment
<< Home