equest72 Blog

Saturday, March 10, 2007

WiMax & 3G

Bisnis Indonesia, 27 Februari 2007, halaman T2 berjudul:

Regulator: Wimax tidak berbenturan dengan 3G

Mari kita perhatikan dengan lebih mendalam.

Para vendor penyedia teknologi menggunakan istilah evolusi, untuk mengakomodasi perkembangan teknologi nirkabel (wireless), dimana:

1G: analog, voice only.
2G: digital, narrowband.
2.5G: digital, more data orientation.
3G: digital, broadband (144 Kbps - 2 Mbps).
4G: digital, broader band (percobaan di Docomo: up to 1 Gbps).

Evolusi, adalah proses dimana DNA dari orang tua diturunkan kepada anak, dengan sedikit perubahan. Dalam jangka waktu yang sangat lama, perubahan DNA ini menghasilkan spesies yang betul-betul baru.

Jadi, argumen nya: bila GSM (2G) adalah evolusi dari AMPS (1G), kemana kah Komselindo dan operator 1G lainnya? Salah satu kolega saya, kebetulan, pernah bekerja di Komselindo dan saat ini Komselindo is completely out of businsess. Bukan saja, operator harus mengganti semua BTS AMPS, tetapi pelanggan AMPS pun harus mengganti handset-nya. Jadi, memang sangat berbeda, sehingga tidak ada DNA dari AMPS yang bisa ditemukan di dalam GSM.

Oleh karena itu, saya berargumentasi bahwa perubahan teknologi ini bersifat disruptif (tidak evolutif).

Mari kita perhatikan WiMax.

Pada tingkat akses radio, GSM menggunakan teknologi Time Division Multiple Access (TDMA), yang berbeda dengan spektrum tersebar (spread spectrum) di dalam Universal Mobile Telephony System (UMTS) atau dikenal juga dengan Wideband CDMA (WCDMA). GSM dikenal sebagai 2G dan UMTS dikenal sebagai 3G, dari arah perkembangan GSM. Operator harus mengimplementasi BTS berbasis W-CDMA bersamaan dengan jaringan GSM (teknik overlay).

Sedangkan dari arah CDMA, teknolgi 2G nya bisa disebut cdmaOne, kemudian CDMA2000 (2.5 G), lalu EVolution Data Optimized, EVDO).

Tetapi, kemudian, kedua cabang nirkabel ini (GSM dan cdmaOne) sama sekali tidak kompatibel dengan WiMax.

WiMax menggunakan teknologi akses Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA). Dan walau pun semua teknologi di 4G sudah menggunakan metode berbasis spektrum tersebar, mereka tidak saling kompatibel. Saya sangat mendukung argumentasi di Wikipedia yang mengatakan bahwa teknologi2 ini sebenarnya saling competing tecnologies.

catatan:
Semua teknologi nirkabel sejak 3G ke atas, menggunakan spektrum tersebar.

Juga akan sangat tidak efisien, bila satu operator menjalan tiga platform sekaligus:
- 2G: GSM atau CDMA2000 (well, sebenarnya CDMA 2000 lebih masuk dalam kategori 2.5G).
- 3G: WCDM atau EVDO.
- 4G: WiMax Ref. E (full mobility).

Operator bukan saja kerepotan untuk mengembangkan ketiga platform ini, tetapi juga secara capex-wise, yaaaa... tidak wise gitu loh.
Mundurnya Sampoerna Telekomunikasi dari lelang lisensi 3G adalah sangat tepat..! Daripada ngabisin capex untuk menggelar 3G, kemudian capex untuk menggelar WiMax, why not directly jump to WiMax?

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home