Efek dari Subprime Mortgage memang luar biasa.. tetapi hal ini menambah keyakinan saya untuk tetap berinvestasi di dalam pasar saham. Dari pergerakan IHSG, terlihat bahwa pada Bulan Agustus 2007 (saat kasus Subprime muncul) indeks meluncur dengan cepat, tetapi kemudian
rebounce dengan sangat cepat.
Hal ini, lagi-lagi, sejalan dengan temuan Benjamin Graham, Jeremy Siegel dan James O. Shaughnessy, bahwa dalam jangka panjang, pasar saham menunjukkan kemampuan resilency.
Kasus Subprime berasal dari masalah kredit perumahan.. Kata subprime berasal dari kata sub dan prime (apa lagi?), yang artinya di bawah prima. Subprime adalah kredit perumahan yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki rating kredit rendah. Seberapa rendah? Di bawah score 620.
Nah, gilanya adalah bahwa kemudian kredit ini dijual ke pasar saham melalui model asset-backed, kemudian mendapat rating yang bagus, sehingga investor bersedia membelinya. Sebagai akibatnya bahwa pada saat kredit perumahan tersebut benar-benar bermasalah, maka runtuhlah semuanya.
Pada waktu kasus ini terjadi, banyak orang panik dan menjual sahamnya... sayangnya, bila hal itu dilakukan, maka mungkin terjadi loss, karena dalam waktu beberapa minggu saja, harga saham sudah membaik kembali. Oleh karena itu, sangat penting untuk berinvestasi dalam jangka panjang.
Untuk detil mengenai kasus Subprime bisa dilihat di:
Labels: Finansial Investasi