equest72 Blog

Monday, October 30, 2006

Saham Google atau Saham BEJ?

Tulisan dari hyperlink Bloomberg di atas menarik...

Dari sudut finance-investing, saya sangat setuju dengan pendapat itu. Lihat data-data di bawah ini:

Google (GOOG)
Price-to-Sales Ratio (PSR): 15,84.
Price Earning Ratio (PER): 61,70.
Dividend Yield: 0.

Telkom (TLK)
PSR: 3,55.
PER: 16,60.
Yield: 2,63.

Sumber: MSN Money stock screener.

Berdasarkan temuan James O'Shaughnessy: saham-saham yang nilai PER dan PSR - nya rendah selalu memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dibanding dengan PER dan PSR - nya tinggi. Sedangkan Yield adalah kemampuan untuk mengembalikan keuntungan kepada shareholder. Semakin tinggi yield, semakin bagus perusahaan itu. Contoh: Philip Morris (MO), yang selama 45 tahun tidak pernah menurunkan dividend yield, adalah perusahaan yang bagus.

Contoh perusahaan yang bisa memberikan yield adalah United Tractor (UNTR) dan ASII. Laporan keuangan yang dirilis oleh PGAS juga memberikan masukan yang luar biasa bagus: profit hingga Q3 bila dibandingkan dengan Q3 pada tahun lalu, naik 266%. Selain itu, saya melihat juga: MAPI, karena agresi nya dalam mengembangkan Starbucks dan franchise lainnya. Sebagai bahan pertimbangan, setelah mempelajari Berkshire Hathaway, ternyata bisnis-bisnis yang digeluti oleh Berkshire banyak yang non-teknologi dan consumbale.

Contoh hasil penelitian oleh Jame O'Shaughnessy (What Works on Wall Street):

Universe = All Stocks - 50.
PER = Low PE.
CAGR (1951-1996) = 15,41%.
US$ 10.000 menjadi US$ 2.125.934.

Universe = All Stocks - 50.
PER = High PE.
CAGR (1951-1996) = 12,50%.
US$ 10.000 menjadi US$ 558.065.

Universe = All Stocks - 50.
PSR = Low PSR.
CAGR (1951-1996) = 18,86%.
US$ 10.000 menjadi US$ 8.252.734.

Universe = All Stocks - 50.
PSR = High PSR.
CAGR (1951-1996) = terlalu rendah utk ditampilkan.
US$ 10.000 menjadi US$ 91.520.

Jadi, kesimpulannya jelas: berinvestasi secara long-run di selected stocks BEJ will definitely outperform Google (sorry, Schmidt). Berapa lama itu long-run? James O'Shaughnessy mengatakan minimum 10 tahun. Jeremy J. Siegel mengatakan 20 tahun. Saya sendiri? Belum sampai 10 tahun... masih newbie.. , let's invest..!

See other: Investasi di saham.

Sunday, October 29, 2006

Kreativitas Tanpa Batas

Kreativitas, terbukti tidak terbatas. Hanya saja, biasanya kita baru 'ngeh' setelah orang lain melakukan nya. Sebagai bukti, di bawah ini ada daftar pertanyan yang menarik.
1. Setelah Yahoo!, apa lagi yang mungkin?
2. Setelah Skype, masih adakah model bisnis VoIP lain?

Pertanyaan pertama agak gampang dijawab karena setelah Yahoo! ada Google. Tapi, cobalah dengan pertanyaan kedua. Masak iya, ada VoIP lain secanggih Skype?

Gilanya, jawabannya: ada.

Setelah Yahoo! Ada Google. Ada lagi Blue Lithium. Ada lagi Retrevo.
Dan setelah Skype, ada Jajah.

Hal ini menimbulkan pertanyaan.
a) Bagaimana caranya supaya kreativitas bisa dikembangkan secara formal. Apa metode dari kreativitas.
b) Bagaimana cara mengkomersialkan kreativitas ini. Larry Page adalah orang yang sangat mengagumi Nikolas Tesla dan tidak mau mengulangi kesalahan Tesla, dimana penemuannya tidak memberikan keuntungan (secara finansial) kepada Tesla, padahal produk berbasis listrik sangat digunakan pada saat ini.

Di bawah ini adalah hasil search menggunakan Retrevo, untuk mencari Nikon D80 (see my Wish Lists). Lihat bagaimana hasilnya sangat berbeda dengan Google.

See others: Is Skype truly the limit?

Selanjutnya, coba deh kita tanya: apa selanjutnya, setelah PayPal? :-)

Thursday, October 19, 2006

Skype bukan SIP

Hanya karena Skype memberikan tarif murah, maka menggunakan SIP (Session Initiation Protocol)... demikian lah pandangan yang terbentuk di publik, sebagaimana ada dalam artikel Kompas pada tanggal 6 September 2006.

Sesungguhnya, sama sekali bukan SIP. Skype menggunakan protokol sendiri (proprietary) yang berbasis Peer-to-Peer (P2P). Dengan protokol ini, maka tidak ada sistim yang tersentralisasi, sebagaimana dijelaskan dalam The Power of Us (BusinessWeek, Juni 20, 2005):
How can a tiny European upstart like Skype Technologies S.A. do a number on a trillion-dollar industry? By dialing up a vast, hidden resource: its own users. Skype, the newest creation from the same folks whose popular file-sharing software Kazaa freaked out record execs, also lets people share their resources -- legally. When users fire up Skype, they automatically allow their spare computing power and Net connections to be borrowed by the Skype network, which uses that collective resource to route others' calls. The result: a self-sustaining phone system that requires no central capital investment -- just the willingness of its users to share.

Itulah hebatnya Skype. Sama seperti Kazaa, protokol Skype membentuk supernode-supernode dari setiap host komputer yang terhubung ke jaringan Skype. Supernode ini adalah jaringan yang 'mengkoordinir' host-host yang tergabung dalam jaringan Skype. Karena protokol Skype bersifat proprietary, maka saya sendiri tidak bisa menjelaskan lebih lanjut tentang apa dan bagaimana supernode ini.

Saya iseng-iseng pakai aplikasi TCPView untuk melihat koneksi di aplikasi Skype saya dan seperti inilah hasilnya:

Saya tidak tahu apakah IP Address ini supernode atau sekedar host (tampaknya sih, IP Address host). Kalau di Skype versi-versi awal, IP Address supernode tersimpan di dalam registry Skype. Namun dalam versi yang saat ini, sudah tidak disimpan dalam registry lagi. But anyway, Skype sudah membuktikan bahwa kekuatan dari unstructured publik sama kuatnya dengan sistim sentralisasi yang dibangun operator.

Tuesday, October 17, 2006

Paypal, akhirnya!

PayPal akhirnya membuka pintu untuk Indonesia. Seorang teman, tadi malam baru saja mengirim chat via Yahoo!Messenger dan memberi tahu bahwa PayPal sudah memiliki layanan untuk Indonesia. Namun kemampuannya baru terbatas untuk mengirim saja.



Apa itu PayPal? PayPal adalah metode pembayaran dengan sistim peer-to-peer (P2P) sebagai opposite dari sistim yang tersentral via Bank. Saat ini, dengan maraknya perdagangan P2P, ditemui kesulitan sistim pembayaran untuk komunitas P2P karena si penjual biasanya adalah perorangan yang tidak memiliki sistim pembayaran seperti merchant besar (misal memiliki account di Visa untuk menerima pembayaran via Kartu Kredit Visa).

Dengan PayPal, maka pembayaran dapat dilakukan dengan cara membuka akun di PayPal kemudian mengisi akun tersebut dengan sejumlah deposit. Pengisian deposit dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kredit atau transfer uang kontan ke akun yang ditunjuk oleh PayPal. Saat kita hendak melakukan pembayaran, kita dapat melakukannya dengan menggunakan email via PayPal yang kemudian akan melakukan debit-kredit dari akun kita ke akun si penerima. Si penerima pembayaran tidak mengetahui nomor kartu kredit kita, sehingga nomor kartu kredit akan aman.

PayPal sudah dibeli oleh eBay, penyedia P2P e-auction senilai 1,5 Milyar Dollar... fuiih..! Dan btw, eBay sudah membeli: PayPal dan Skype. In my humble opinion, kolaborasi eBay+PayPal+Skpe ini adalah wujud dari Long Tail economics.

Monday, October 16, 2006

Yahoo!Mail Ajax

Akhirnya, setelah ditunggu-tunggu... Yahoo!Mail menggunakan programming Ajax (Asynchronous Java XML HTTPRequest). Sebuah programming yang memungkinkan aplikasi berbasis web lebih 'mulus' karena tidak harus selalu meminta update data dari web server. Asik juga, dengan Ajax, bisa menghapus email dengan cara drag and drop dari Inbox ke Trash.


Tampaknya Ajax programming sudah menjadi standar dalam aplikasi berbasis web. Namun, bila dibandingkan dengan Gmail, saya merasa bahwa user interface Yahoo!Mail masih bloat (bila dibanding dengan Gmail).

Sunday, October 15, 2006

Pertamina kebakaran

Mulai dari pagi ini, gedung Pertamina di Gambir kebakaran.. Ini fotonya, pakai N6265.


Sedangkan di bawah ini, hasil zooming menggunakan Sanyo (3.2 MegaPixel, dan 2.8x optical zoom):


Jadi kepingin beli Nikon D80... hehehe.

Thursday, October 12, 2006

Is Skype truly the Limit?

For more than two years, I have been ignoring Skype. Now, I cannot. Recently, Skype has just released a new service: Skype SMS, in collaboration with www.mobile365.com. Driven by the inscrutable exhortation of mine, I bought the Skype Credit and Linksys CIT 200.

I tried to send SMS to my Tsel number. While although the Skype screen showed that the message is already sent (see left picture), my cell phone did not receive any (and to whom shall I complain?). But, nevertheless, when I use to call my Flexi number, it was successful (and I knew the block number used by Telkom to terminate int'l incoming VoIP)... with a surprisingly acceptable Quality of Service.

Skype boasted that the software has been downloaded for over than 200 million copies worldwide. But, even at the peak traffic, I noticed only about 7 million who online simultaneously. That would be 3.5% of the total downloaded copies.

Although the number is low, my guess is that Skype represents the "The Long Tail" of voice communications. Where low price meet scattered, sporadic and huge volume. Thus in the end, it might produce the same dollar as the mainstream of voice communication.

Wednesday, October 11, 2006

Singapura Terus Membangun

Gila euy... Singapura terus membangun. Gak tau tanah nya dapet dari mana. Foto di bawah ini saya dapat pada saat perjalanan naik Garuda bulan Juni 2006 yang lalu. Saya duduk di sebelah kanan dan cukup terkejut melihat bahwa ada galian tanah di sebelah kanan saat memasuki wilayah udara Singapura.

Terus, jalan-jalan di Orchad Road, ternyata.... yang dulunya tanah kosong, sudah menjadi gedung, baik apartemen atau kantor. Singapura terus membangun, gak mau kalah juga Jakarta terus membangun Busway.

Friday, October 06, 2006

Apa itu Kaya? (Bag. 2)

Menyambung tulisan saya 'Apa itu Kaya? (Bag. 1)', dimana saya menjelaskan tentang definisi kaya secara kualitatif. Maka saat ini saya ingin menjelaskan definisi kaya secara kuantitatif. Lagi-lagi, menurut penelitian Thomas Stanley, didapat definisi kaya secara kualitatif seperti ini:

1) Hitung seluruh harta Anda (rumah, mobil, deposito dan harta lain), dikurangi dengan semua hutang Anda (misal rumah anda bernilai Rp. 400 juta, tapi anda berhutang Rp. 200 juta untuk cicilannya, maka nilai rumah anda adalah Rp. 200 juta).

2) Selanjutnya hitung Ekspektasi Kekayaan dengan menggunakan rumus ini (saya masih menggunakan singkatan dalam Bahasa Inggris):
Expected Net Worth (ENW) = 0,10 x (Total annual realized income x age)

Jadi, misal seseorang dengan gaji tahunan Rp. 200 juta dan berumur 32 tahun, maka ENW-nya adalah:
ENW = 0,10 x (Rp. 200 x 32) = Rp. 640 juta.

Keterangan:
Dalam buku The Millionaire Next Door, Pak Tommy menggunakan kontanta 0,10 sedangkan dalam buku berikutnya (The Millionaire Mind) digunakan konstanta 0,11.

3) Kemudian, lihat harta riil (Net Worth) anda dengan ENW, bila:

Net Worth < 1/2 x ENW ---> Kategori Under Accumulator of Wealth (UAW).
Net Worth = ENW ---> Kategori Average Accumulator of Wealth.
Net Worth = 2 x ENW ---> Kategori Prodigious Accumulator of Wealth (PAW).
Net Worth > 2 x ENW ---> Super PAW (the real wealthy person).

Saat ini, terus terang saja, saya masih masih UAW, tapi saya masih beruntung tidak termasuk Economic Outpatient Care (EOC), dimana orang-orang dalam kategori ini tidak saja UAW tapi masih menggantungkan hidupnya kepada orang tua mereka. Dan saya sudah menetapkan rencana untuk menjadi Super PAW. Semua literatur yang saya baca (How to Retire Rich, The Future of Investors, Beating the S&P with Dividend, dll), semua menyatakan bahwa:


Adalah mungkin untuk menjadi Super PAW

Bahkan dalam buku Atomic, penulisnya dengan jelas-jelas mengatakan bahwa wealth accumulation is a must.

Makanya wajar yach, dengan definisi kuantitatif ini, bila less than 10% of the people who are truly wealthy (hukum The Long Tail, sebagai ganti Hukum Pareto). Dalam buku The Millionaire Mind, Pak Tommy jelas-jelas mengatakan bahwa becoming rich is a mind game. Saya percaya ini: walau pun saat ini kita tidak kaya, tapi kita memiliki millionaire mind, maka tinggal tunggu waktu saja untuk jadi kaya. Sedangkan mereka yang saat ini kaya (mungkin karena warisan) dan tidak memiliki millionaire mind, maka tinggal tunggu waktu saja untuk menjadi UAW.

Salam.

Thursday, October 05, 2006

Belajar Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris memang perlu ketekunan... ini ada beberapa contoh penggunaan Bahasa Inggris yang kurang tepat. Sebagai contoh, pada gambar di samping kiri ini (diambil dari Pantai Kuta, Bali).

Imho, ini yang benar:
The Indonesian Government has stipulated that all sea turtle are endangered species, therefore they are protected by National Decree no. 7 /1999 and Act no. 5/1990. This decree forbids any sea turtle trading whether they are dead or alive including the turtle's shell and other parts of it.

Contoh kedua adalah pada samping kanan ini (diambil di Bandara Sukarno-Hatta, Cengkareng). Imho, seharusnya: Drugs... Death Penalty!

Yang ketiga adalah gambar samping kiri ini lagi (diambil di Water Park, Pondok Indah). Keep Off the Grass (dua f, seharusnya).

Wednesday, October 04, 2006

Apa itu kaya? (Bag. 1)

Apa yang dimaksud dengan kaya? Punya uang 1 miliar? 2 miliar? Prof. Thomas Stanley dalam bukunya (The Millionaire Next Door, The Millionaire Mind) mempunya definisi yang paling bagus dan menjadi acuan saya.

Pak Tommy (demikian nama kecilnya) mendefinisikan kaya secara kualitatif sebagai berikut:

"Kemampuan untuk hidup tanpa bekerja sama sekali (tanpa penghasilan dari bekerja) selama minimal 10 (sepuluh) tahun"



Asumsi umum mendefinisikan High Net-worth Individual (HNI) sebagai seseorang yang memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 1 juta.

Menurut hasil penelitian Pak Tommy, di Amerika sendiri, hanya kurang dari 5% rumah tangga yang masuk kategori kaya. Hukum Vilfredo Pareto (80/20), tampaknya tidak terlalu tepat... lebih tepat dengan distribusi Long Tail, dimana sebagian kecil (less than 10%) menguasai 90%. Namun, Pak Tommy juga menemukan High Income Generator yang tidak kaya. Mengapa? Karena hidupnya demikian boros, sehingga kekayaan yang dikumpulkannya tidak akan bertahan 10 tahun, bila orang tersebut pensiun.

Pendapat saya? US$ 1 million, memang achievable (bahkan untuk orang Indonesia).