Mavericks at Works
Maverick at Works, William C. Taylor & Polly La Barre, HarperCollins, 2006, Rp. 285.000.
Labels: Buku
Labels: Buku
Labels: The Long Tail, Web 2.0
For the first time in history, we're able to measure the consumption patterns, inclinations, and tastes of an entire market of consumers in real time, and just as quickly adjust the market to reflect them. Theses new tastemakers aren't a super-elite of people cooler than us; they're are us
Terus, apa kunci keberhasilan dalam ekonomi Long Tail? Anderson berpendapat bahwa perusahaan yang akan berhasil adalah perusahaan yang memberikan service and content (tanpa difiliter) mulai dari kepala hingga ke ekor.
Selamat membaca... dijual di toko buku seharga Rp. 150.000.
(tuh kan, saya jadi kasih rekomendasi)
Labels: Buku
Labels: Buku
Tapi oke lah... kita liat pada Januari 2007, sempat terjadi penurunan indeks komposit (IHSG) yang signifikan yang disebabkan oleh
pertama, sentimen negatif yang terjadi di Thailand, dimana diberlakukan pembatasan kepemilikan asing dan kedua, sentimen negatif karena turunnya nilai saham PGN secara drastis (lebih dari 20% dalam satu hari), yang diduga terjadi salah informasi yang diberikan oleh manajemen PGN, yang berkenaan dengan proyek pipa gas SSWJ. Kemudian, sentimen negatif ini menyeret saham lainnya. Pada hari berikutnya, manajemen PGN sudah melakukan klarifikasi mengenai proyek SSWJ ini, bahka menginformasikan bahwa walaupun terjadi kelambatan dalam pekerjaan pipanisasi SSW, pendapatan PGN diprediksi naik 64% dari 132% proyeksi sebelumnya (not bad, juga sebenarnya). Berbeda dengan 2 minggu pertama Januari 2007, pada tahun 2006, tampaknya tidak terjadi Efek Januari, indeks terus saja meningkat. Tampaknya, para investor lokal mulai belajar bahwa perusahaan dengan valuasi di bawah nilai wajarnya (fair value) selalu layak untuk dibeli.
Pada intinya, dari berbagai literatur yg saya pelajari sentimen pasar sering tidak sejalan dengan nilai wajar sebuah perusahaan. Pada saat harga saham sebuah perusahaan di bawah fair value nya, sering sekali investor menjadi ragu untuk membeli saham tersebut, takut harganya akan semakin turun. Tetapi pada saat harga saham nya sudah naik (bahkan melebihi) fair value, si investor tetap tidak membelinya (sambil menyesal) karena tahu bahwa nilai saham perusahaan tersebut sudah ketinggian.
Tampaknya, salah satu tujuan dari penurunan nilai saham memiliki fungsi penyaringan juga, dimana investor long run saja yang akan bertahan, sedangkan investor short run akan segera ikutan menjual portofilionya. Dan kembali ke temuan Prof. Jeremy Siegel dalam bukunya Stocks for the Long Run dan The Future of Investors bahwa tidak ada investasi di dalam saham, dalam jangka waktu 20 tahun, yang gagal menciptakan uang.
Untuk selanjutnya, kita tunggu sampai akhir Januari ini...
:-)
Blog yang berhubungan:
Investasi di saham
Labels: Finansial Investasi