Ini buku yang sangat bagus. Chris Anderson dengan baik menerangkan mengenai ekonomi Ekor Panjang (The Long Tail), yang terjadi saat ini. Biasanya, kita mengenal konsep Pareto, yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto yaitu proporsional 80/20. Misal: kita mengenakan 20% dari koleksi pakaian sebanyak 80% dari waktu. Atau 20% dari pelanggan perusahaan memberikan 80% dari total pendapatan. The Long Tail membuktikan hal yang berbeda.
Dalam penelitiannya, Anderson menemukan bahwa pada umumnya hanya
blockbuster atau
major hits, yang mendapat perhatian dalam skala ekonomi. Tapi, pada saat ini, kultur telah terpecah menjadi ratusan atau bahkan ribuan segmen, yang jumlahnya sedikit-sedikit. Dalam kasus normal,
niche segment ini tidak layak untuk dibisniskan. Hal ini berhubungan dengan biaya produksi dan biaya distribusi. Tetapi oleh dorongan teknologi, yaitu (yang ini adalah argumen saya sendiri):
computing power,
storage dan
bandwidth, maka hal ini dapat terjadi.

Sebagai contoh:
Rhapsody, yang menjual lagu-lagu berformat MP3. Secara skala ekonomis, jumlah CD atau kaset yang bisa dijual di toko-toko kaset dibatasi oleh rak-rak dan ruang yang ada. Sedangkan di Rhaposody, sebuah lagu MP3, tida lain dan tidak lebih hanyalah
megabyte storage. Tidak peduli apakah lagu tsb di-download 1 juta kali atau pun hanya 1 kali, biaya produksi dan biaya distribusinya, dari sudut pandang teknologi penyimpanan adalah sama murahnya.
Google, pada hematnya adalah
cheap computing power and storage. Terima kasih, karena para pendirinya adalah orang-orang yang harus berhemat, maka pada awal pendiriannya, Google menggunakan sisa-sisa komputer dan
hard disk di Stanford (pada awalnya, Google dijalankan di atas platform Linux, programming C++ dan beberapa SUN server). Dan saat ini Google menangani iklan untuk perusahaan skala medium dan kecil, yang membayar hanya sekian
sen per click nya. Namun, biar pun hanya bernilai sen setiap transaksinya, karena volumenya besar maka: nilai total (dalam dollar), maka pasar ceruk ini bernilai sama dengan pasar
mainstream.
Dalam Long Tail, informasi yang ada sedemikian banyaknya, karena filter konvensional yanada seperti editor koran tidaklah ada. Editor dan filter di dalam Long Tail lebih ke arah publik. Inilah yang menyebabkan Long Tail Mass Media seperti
Digg menjadi sangat populer. Dalam Digg, semua content di-
submit oleh
user. Inilah era yang disebut
Recommendation Age (sebagai ganti dari
Information Age). Blogs, pada intinya adalah filter juga dan pada saat kita mulai percaya kepada sebuah blog dan rekomendasi2-nya.
MySpace, MS XBox Live, iTunes,
Video Google, Oh My News,
YouTube dan
Wikipedia adalah contoh-contoh lain penyedia layanan content di Long Tail. Sedangakan (menurut pendapat saya) operator seperti
NTT Docomo adalah penyedia
Long Tail wireless.
Yang menarik adalah (halaman 106):
For the first time in history, we're able to measure the consumption patterns, inclinations, and tastes of an entire market of consumers in real time, and just as quickly adjust the market to reflect them. Theses new tastemakers aren't a super-elite of people cooler than us; they're are us
Terus, apa kunci keberhasilan dalam ekonomi Long Tail? Anderson berpendapat bahwa perusahaan yang akan berhasil adalah perusahaan yang memberikan service and content (tanpa difiliter) mulai dari kepala hingga ke ekor.
Selamat membaca... dijual di toko buku seharga Rp. 150.000.
(tuh kan, saya jadi kasih rekomendasi)
Labels: Buku